ISTIQOMAH SETELAH RAMADHAN
Salah seorang ulama salaf berkata: "Barangsiapa yatu tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya"
(Dinukil oleh imam Ibnu Rajab dalam kitab"Latha-iful ma'aarif" (hal. 297)
Sebagaimana yang tersebut dalam doa yang diucapkan oleh malaikatJibril 'alaihissalam dan
diamini oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam:
"Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaardosa-dosanya belum diampuni (oleh Allah Ta'ala )" (HR Ahmad (2/254)
Apa yang tertinggal dalam diri kita setelah Ramadhan berlalu? Bekas-bekas kebaikan apa yang terlihat pada diri kita setelah keluar dari madrasah bulan puasa? Apakah bekas-bekas itu hilang seiring dengan berlalunya bulan itu? Apakah amal-amal kebaikan yang terbiasa kita kerjakan di bulan itu pudar setelah puasa berakhir?
Imam Bisyr bin al-Harits al-Hafi pernah ditanya tentang orang-orang yang (hanya) rajin dan sungguh-sungguh beribadah di bulan Ramadhan, maka beliau menjawab:
"Mereka adalah orang-orang yang sangat buruk, (karena) mereka tidak mengenal hak Allah kecuali hanya di bulan Ramadhan, (hamba Allah) yang shaleh adalah orang yang rajin dan sungguh-sungguh beribadah dalam setahun penuh"
(Dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab "Latha-iful ma'aarif" (hal. 313)).
Maka sebagaimana kita membutuhkan dan mengharapkan rahmat Allah Ta'ala di bulan Ramadhan, bukankah kita juga tetap membutuhkan dan mengharapkan rahmat-Nya di bulan-bulan lainnya? Bukankah kita semua termasuk dalam firman-Nya:
"Hai manusia, kalian semua butuh kepada (rahmat) Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji" (QS Faathir: 15)
Inilah makna istiqamah yang sesungguhnya dan inilah pertanda diterimanya amal shaleh seorang
hamba.
Imam Ibnu Rajab berkata: "Sesungguhnya Allah jika Dia menerima amal (kebaikan) seorang
hamba maka Dia akan memberi taufik kepada hamba-Nya tersebut untuk beramal shaleh
setelahnya, sebagaimana ucapan salah seorang dari mereka (ulama salaf): Ganjaran perbuatan baik
adalah (taufik dari Allah Ta'ala untuk melakukan) perbuatan baik setelahnya.
(Kitab "Latha-iful ma'aarif' (hal. 311)
sumber:https://muslim.or.id/10042-istiqamah-setelah-ramadhan.html
photo:https://pixabay.com/id/photos/pegunungan-matahari-awan-puncak-190055/
Salah seorang ulama salaf berkata: "Barangsiapa yatu tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan-bulan lainnya"
(Dinukil oleh imam Ibnu Rajab dalam kitab"Latha-iful ma'aarif" (hal. 297)
Sebagaimana yang tersebut dalam doa yang diucapkan oleh malaikatJibril 'alaihissalam dan
diamini oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam:
"Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaardosa-dosanya belum diampuni (oleh Allah Ta'ala )" (HR Ahmad (2/254)
Apa yang tertinggal dalam diri kita setelah Ramadhan berlalu? Bekas-bekas kebaikan apa yang terlihat pada diri kita setelah keluar dari madrasah bulan puasa? Apakah bekas-bekas itu hilang seiring dengan berlalunya bulan itu? Apakah amal-amal kebaikan yang terbiasa kita kerjakan di bulan itu pudar setelah puasa berakhir?
Imam Bisyr bin al-Harits al-Hafi pernah ditanya tentang orang-orang yang (hanya) rajin dan sungguh-sungguh beribadah di bulan Ramadhan, maka beliau menjawab:
"Mereka adalah orang-orang yang sangat buruk, (karena) mereka tidak mengenal hak Allah kecuali hanya di bulan Ramadhan, (hamba Allah) yang shaleh adalah orang yang rajin dan sungguh-sungguh beribadah dalam setahun penuh"
(Dinukil oleh imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitab "Latha-iful ma'aarif" (hal. 313)).
Maka sebagaimana kita membutuhkan dan mengharapkan rahmat Allah Ta'ala di bulan Ramadhan, bukankah kita juga tetap membutuhkan dan mengharapkan rahmat-Nya di bulan-bulan lainnya? Bukankah kita semua termasuk dalam firman-Nya:
"Hai manusia, kalian semua butuh kepada (rahmat) Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji" (QS Faathir: 15)
Inilah makna istiqamah yang sesungguhnya dan inilah pertanda diterimanya amal shaleh seorang
hamba.
Imam Ibnu Rajab berkata: "Sesungguhnya Allah jika Dia menerima amal (kebaikan) seorang
hamba maka Dia akan memberi taufik kepada hamba-Nya tersebut untuk beramal shaleh
setelahnya, sebagaimana ucapan salah seorang dari mereka (ulama salaf): Ganjaran perbuatan baik
adalah (taufik dari Allah Ta'ala untuk melakukan) perbuatan baik setelahnya.
(Kitab "Latha-iful ma'aarif' (hal. 311)
sumber:https://muslim.or.id/10042-istiqamah-setelah-ramadhan.html
photo:https://pixabay.com/id/photos/pegunungan-matahari-awan-puncak-190055/